Pensiunan mengejar putri duyung dengan wan abud, iparthok gombong menjual ikan lele pecel, mengintip menu

Foto: tiktok @pecellelerasakuiki; Spesial

Brilio.net – Generasi 90 -an dan awal 2000 -an, di mana suaranya? Jika Anda dulu suka nongkrong di depan TV sepulang sekolah, tentunya segera dengan putri Soap Soap Legendaris putri putri duyung. Opera sabun ini bukan hanya masalah kisah cinta antara manusia dan putri duyung, tetapi juga dibumbui dengan komedi segar yang membuat kita tertawa. Salah satu sumber tawa utama? Tentu saja duo ikon Wan Abud dan orang -orangnya yang super lucu, Joni Alias Inyong.

Poster opera sabun putri duyung
Foto: Khusus

Ingat sosok Joni, dimainkan oleh Iparthok Gombong? Dengan aksennya yang tebal dan perilakunya yang selalu sial ketika dia diperintahkan oleh bosnya, Wan Abud, untuk menangkap putri duyung, Joni menjadi karakter yang tak terlupakan. Lama tidak ada yang muncul di layar, banyak yang bertanya -tanya ke mana sosok legendaris ini pergi. Jawabannya benar -benar tidak terduga: dia sekarang berbelok ke dunia kuliner.

Ya, Anda tidak membaca yang salah. Pensiun dari dunia mengejar putri duyung, Iparthok Gombong sekarang memiliki jadwal sibuk baru yang tidak kalah menarik: saus sambal dan menyajikan ikan lele yang lezat di toko tendanya.

Mengingat Era Emas Putri Duyung

Sebelum kita mengintip menu kios yang membuatmu ngiler, mari kita kenang sedikit. Premier pada tahun 2002, putri duyung segera mendominasi peringkat televisi. Opera sabun ini adalah kesuksesan besar berkat perpaduan yang apik antara fantasi, romansa, dan komedi yang benar. Dibintangi sederetan seniman top pada masanya seperti Ayu Azhari sebagai Intana the Mermaid, dan almarhum Zainal Abidin domba sebagai domba, temannya yang baik.

Namun, daya tarik opera sabun ini tidak akan lengkap tanpa kehadiran antagonis. Di sinilah peran almarhum Fuad Alkhar alias Wan Abud dan Iparthok Gombong sebagai Joni Shine. Wan Abud (diperankan oleh almarhum Fuad Alkhar), dengan postur lemak dan ambisinya yang bersemangat untuk menangkap Intana, selalu memiliki rencana “jenius” yang pada akhirnya gagal total. Dan siapa lagi yang direncanakan oleh pelaksana lapangan jika bukan Joni?

Iparthok berhasil membuat karakter Joni sangat hidup. Dia adalah representasi setia bawahan tetapi sering kera. Dialek khasnya adalah karakteristik utama yang membuatnya sangat dicintai oleh penonton. Setiap kali ia berdialog dengan Wan Abud atau berteriak panik karena rencananya gagal, tawa penonton pecah. Kimia antara Wan Abud dan Joni adalah salah satu pilar komedi di opera sabun.

Dari fantasi lautan ke dapur Pecel Lele

Dua dekade berlalu, panggung hiburan telah berubah. Para pemain juga mengejar cara hidup mereka masing -masing. Setelah kepergian Fuad Alkhar pada Juni 2021 yang meninggalkan kesedihan yang dalam, sosok Iparthok masih berjuang untuk berakting. Sampai akhirnya pada bulan Juli 2025, melalui video viral di platform Tiktok, Iparthok kembali menyambut para penggemarnya dengan cara yang unik.

Di unggahan akun Tiktok @pecellelerasakuiki, Iparthok terlihat santai di belakang gerobak Catfish Pecel Tent Warung. Mengenakan kemeja dan topi hitam sederhana, dia terlihat pandai mempersiapkan pesanan. Panggung saat ini bukan studio penembakan, tetapi dapur sederhana di daerah Mekarjaya, Serpong, BSD, Tangerang Selatan.

Sambil menyerap sambal mentah di atas mortir batu, ia menyapa penonton dengan lelucon khasnya.

“Wis pensiunan nguber-ngubermauyah, saiki dodolan chicken ayam pecel (sudah pensiun mengejar putri duyung, sekarang menjual pecel ayam),” katanya dengan aksen yang tidak berubah sama sekali.

Iparthok gombong menjual ikan lele pecel
Foto: Toktokok @pecellesaku

Tiba -tiba, video pendek menjadi mesin waktu bagi warga. Kolom komentar segera dibanjiri dengan mereka yang merasa terlempar kembali ke masa kecil, ketika menunggu tindakan lucu Joni dan Wan Abud.

“Sampai sekarang saya tidak tahu siapa nama asli orang ini, apa yang saya ingat dia suka mengejar putri duyung tetapi gagal untuk melanjutkan“Menulis akun yang dia rep!, menyuarakan ingatan kolektif banyak orang.

Komentar lain tidak kalah menarik. “Bawahan Wan Abud. Kata akun MC Kenang Satria, seolah -olah dia tidak percaya pada transformasi idolanya.

Akun Prof.Dr.H.Munazilul Abrur.se juga bergabung dalam bercanda, “Jangan mengejar putri duyung dengan domba,”.

Mengintip menu andalan dari kios ‘Rasaku Iki’

Jadi, apa yang ditawarkan di Joni ‘inyong’ Pecel Catfish? Rupanya, menu tidak sesederhana namanya. Selain menu wajib di setiap Lamongan Lele Pecel Tent Warung, Iparthok juga menyediakan lauk yang cukup beragam dan menggoda.

Dari video perkenalannya, deretan menu siap merusak lidah pengunjung. Tentu saja ada ayam goreng dan ayam bakar dengan bumbu yang meresap. Tidak lupa, bebek goreng dan bebek panggang adalah favorit banyak orang.

Iparthok gombong menjual ikan lele pecel
Foto: Toktokok @pecellesaku

Bagi pecinta unggas yang lebih unik, kios ini juga menyediakan burung puyuh dan merpati goreng. Namun, apa yang cukup untuk mencuri perhatian adalah adanya ikan asin, lauk sederhana yang jika dikombinasikan dengan sambal mentah pedas dan nasi hangat, rasanya bisa sangat lezat.

Iparthok gombong menjual ikan lele pecel
Foto: Toktokok @pecellesaku

Apa yang membuat selera pengunjung bergerak adalah berbagai menu Sambal. Ada berbagai sambal mentah yang ditawarkan di kios iparthok, termasuk saus tomat mentah, cabai mentah udang, saus cabai bawang, saus cabai matang, dan saus cabai hijau. Tidak melupakan juga Mendoan yang lezat. Kesenangan lauk, sayuran, dan saus cabai lebih sempurna saat dimakan dengan nasi hangat dan minum teh es segar. Penasaran untuk merasakan atau tidak, teman Brilio?

Iparthok gombong menjual ikan lele pecel
Foto: Toktokok @pecellesaku

(BRL/TIN)